Jumat, 17 September 2010

Surat Sederhana Untuk Tuhan

Tuhan, sudah lama kita tidak saling sapa, lidahku selalu kelu saat hendak menyeru nama-Mu, seperti juga jemariku yang beku, tidak menulis apa-apa, tidak menyentuh apa-apa, sementara waktu terus melaju, meninggalkanku yang belum menghasilkan apa-apa.

Tuhan, apa kabar-MU…?

Di tempat ini aku kok selalu kesepian, merasa tidak bisa apa-apa, tidak punya siapa-siapa, merasa sangat sakit, sangat kosong, hitam.

Maapkan aku, Tuhan..

Bunga popi di sekelilingku telah membuatku mabuk, apa aku akan terus seperti ini
: Hina, kotor, pemalas, pembual, ingkar

Aku menghisap aroma bunga popi dari semenjak kecil, saat ayah dan ibu berpisah, dan tidak bersatu lagi…

Aku begini, apa peduli-MU…

Aku sempat bermimpi untuk hidup normal seperti orang lain, bisa sekolah, punya rumah, punya kekasih, memiliki pekerjaan yang baik

Namun, apa peduli-MU..

Tuhan, aku sudah sangat sakit, belum dapat mengurai hikmah dari setiap episode yang di lalui

Tuhan, aku rindu pada-MU..

Tuhan, aku ingin menjadi puisi yang terlahir dari seorang pujangga pilihan-MU, agar bisa seperti Muhammad, yang mencintai-MU dengan seutuhnya

Aku ingin menjadi sebuah cerita, yang bisa di kenang dan di cinta, yang dapat membangunkan lelap daun-daun, pergi ke rumah-Mu di pagi sunyi

Tuhan, sudah lama aku tidak pernah meminta apa-apa dari-Mu, ampunilah segala kesombonganku, sebab bibir ini sudah bisu, kering tuk memohon ampunan-Mu

Tuhan,
”Aku berlindung kepada-MU yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita….”

Tuhan, aku sangat berharap Engkau membalas suratku yang tidak seberapa ini….
Amin.

Cianjur 2009

0 komentar:

Posting Komentar