Jumat, 17 September 2010

Catatan Kecil Tentang Hari

Tenang itu damai, meski terkesan agak murung, semoga hari ini hujan tidak turun agar aku bisa pulang dengan selamat, tanpa basah kuyup, setidaknya sampai nanti malam.

Ternyata selalu banyak kemurungan, seperti keinginan yang tidak jua tercapai atas apa yang belum juga aku kerjakan! Jika melihat profil teman-teman yang lain, wa, aku bukan apa-apa deh, emang bukan apa-apa kan, tapi aku bangga sudah bisa mengenal mereka, yang tetap konsisten dengan apa yang menjadi pendiriannya, pun dengan prestasi-prestasinya, di usia yang relatif sama denganku, beberapa diantaranya sudah membuahkan prestasi yang gemilang.

Kalau aku, jika tidak bekerja lebih dari sepuluh jam sehari, aku mulai kerja dari pukul tujuh pagi sampai maghrib, full membereskan sampah di gudang, maka aku tidak akan makan, malam hari bawaannya gak betah tinggal, pengennya jalan-jalan, main ke warnet, melihat aktifitas orang-orang, melihat mimpi-mimpi.

Bukannya aku tidak bergerak, Aku memang sedang mengerjakan naskah cerpen buat di kirim ke penerbit,aku butuh waktu dan tenaga untuk itu, aku sedang ingin membukukan cerita-cerita kecilku yang berserakan di note ini menjadi sebuah buku indie yang mungil, juga ingin sekali kembali mengerjakan novelku yang sekian lama terbengkalai pengerjaannya, jalan-jalan ke toko buku selalu membuatku iri oleh karya-karya luar biasa itu, pertanyaannya selalu berujung, kapan ya, kapan ya..

Parahnya aku tidak merasa sebagai orang yang sibuk, hingga waktu luangku banyak terbuang percuma karenanya, plise aku mau fokus.. Aku masih merasa terpenjara dan kesepian.

Saat ini, di taman Ganeca, sebelum mampir dulu ke warnet, aku merasa sangat nyaman, tidak risih membawa buku kemana pun dan membacanya, karena di taman ini ada banyak tempat romantis untuk menulis! Kalau saja aku tidak memakai sandal jepit, aku ingin masuk ke ITB, menyamar sebagai mahasiswa!

Apa yang akan aku kerjakan besok, tidak tahulah, sekarang musim tidak bisa di prediksi, hujan bisa kapan saja turun membuat banjir, atau meneduhkan daun-daun.

Satu prestasiku saat ini hanyalah, aku bisa membeli buku terbaru Linda christanty,dengan hasil kerja keras sendiri, tidak seperti dulu, saat aku harus meminjam buku kumpulan cerpen Linda yang Kuda terbang maria pinto di perpustakaan umum daerah.

Semoga dari buku ini aku kembali termotivasi untuk nulis, seperti waktu pertama kali aku membaca buku Linda christanty.

salam rumput liar.

0 komentar:

Posting Komentar