Selasa, 20 Agustus 2013

Buku Puisi Khoer Jurzani : Tidak Ada Lagi Emily


Michael Faraday bilang, Tiada yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Ketika salah satu Penerbit dari Malaysia menyetujui untuk menerbitkan naskah puisi saya, saya semakin percaya bahwa tidak ada satu hal pun di dunia yang sia-sia. 115 puisi yang saya tulis tahun 2009-2013 akhirnya bisa berkumpul dalam satu antologi. Puisi-puisi yang sempat saya bikin stensilan di tempat potocopyan, kemudian saya bagikan ke teman-teman saya, saya pajang ketika ada acara bedah novel, senang sekali ketika ada seorang pembeli yang menyodorkan uang lima ribu untuk membeli puisi yang saya cetak potocopy itu. Bukan nilai nominal yang saya kejar. Ketika buku puisi saya yang pertama, Senter Adam Kaisinan terbit, saya lebih senang memberikan buku tersebut kepada seorang anak Paket B atau setara SMP yang memiliki minat membaca tapi tidak memiliki akses untuk sekadar membeli buku, saya merasakan sendiri dulu betapa sulitnya memperoleh bahan bacaan. Saya juga senang membeli buku, bukan untuk saya baca sendiri, tapi untuk saya berikan dan pinjamkan kepada anak-anak didik saya di sekolah. Saya percaya jika satu kebaikan ditebar akan tumbuh beribu kebaikan. Maka ketika bulan Mei 2013 buku puisi saya yang kedua, berisi 60 puisi, pun diterbitkan oleh Komunitas Malaikat Bandung. Masih ada puisi-puisi yang saya tulis, sekitar 115 lebih puisi. Alhamdulilah puisi-puisi itu tidak terbengkalai. Puisi-puisi akan terus hidup. Meski kelak saya akan redup. Buku puisi Tidak Ada Lagi Emily bisa dipesan secara online. Akan hadir bulan September. Terimakasih kepada Kang M Romyan Fauzan atas photo yang di ambil di Sanghyang Ratu - Jambi. Dan kepada semua kawan yang selalu memberikan dukungan buat saya. Terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar