Jumat, 17 September 2010

Sepi Adalah Pengantinku Yang Abadi

Sepi adalah
pengantinku yang abadi
ia memberiku
segenap nadi
untuk hidup
lebih lama
dalam tumpukan
kertas usang
kampung yang hening
daun yang gugur
di bibir
sepi adalah
kekasih yang setia
hingga tiada
segala benci
untuk di hirup
bersama secangkir kopi
ia adalah kawan
di lorong-lorong
tanpa ujung

bangunlah tembok
setinggi dan selebar
lorong itu
agar cacing tanah
tidak bisa masuk
agar akar rumput
tidak bisa hidup
disini sepi
tumbuh dengan lebat
seperti hujan
seperti air mata
seorang dewi

Aku ziarahi kerikil
remah roti
butir debu
tali rapia
kardus basah
belatung
ampas kopi
kutu busuk
peluh
kaki baja tukang beca
bangunlah tembok
jangan biarkan
kami masuk

Sepi adalah
pengantinku yang abadi
sepi adalah
cinta yang suci


cianjur in June 2010

0 komentar:

Posting Komentar