Ini merupakan sakit paling parah selama beberapa tahun ini, atau selama aku tinggal di Cianjur. Tenggorokan sakit, perut mulas, badan panas. Dan untuk berjalan rasanya capek, lidah pahit, nasi dan sayur sup sarapan pagi tidak aku habiskan, padahal aku sangat senang makan.
Ya gara-gara makan. kemarin malam, selepas dipangkas rambut aku merasa sangat gerah, selepas isya itu aku mandi. Karena perut keroncongan terus, jam sebelas malam itu aku makan semangkuk bakso, biasanya aku selalu pesan baso dengan kuah bening, karena tahu penyakitku dari dulu itu kalau tidak radang tenggorokan ya sakit perut, setelah makan bakso itu tenggorokanku langsung terasa sakit, ditambah aku tidur di aula, dan angin malam pun dengan leluasa masuk ke tubuhku.
Seharian itu semua makanan yang aku lihat nampak menakutkan. Pertolongan pertama aku coba minum air hangat. Dan karena kemarin aku teriak-teriak baca puisi, sakit tenggorokanku pun kian menjadi. Suaraku jadi serak. Padahal di kampus banyak sekali kegiatan, seperti Pramuka, hari ini rencananya akan ada tamu ke Pramuka kami, tapi aku tidak bisa ikut karena, pertama sakit, kedua acaranya bentrok dengan jadwal pementasan puisi di Cipanas, aku jadi panitia.
Aku selalu tanpa persiapan, padahal kalau sakit, siapa yang mau mengurusku? Ini adalah sakit paling parah, ketika mengetik blog ini pun wajahku terasa panas dan tenggorokan sakit, padahal selama tiga hari ini aku jadi panitia pentas baca puisi!
Aku kesal pada diriku sendiri yang terlalu liar, makan sembarangan, tidur sembarangan, jalani hari dengan sembarangan. Bahkan untuk ujian hari senin pun aku tidak ada uang buat bayar, padahal cuma 200 ribu, uangku habis buat makan sehari-hari, ketika mahasiswa yang lain mengambil kartu ujian, aku hanya mengisap jempol, dan dengan muka super tebal bicara pada bapak TU kalau aku belum ada uang buat ujian.
Semalam dan pagi ini adalah saat paling parah, batukku berdahak, jalan kaki terasa lelah, apakah aku anemia? oh jangan sampai.
Aku kan jarang begadang, hanya beberapa hari ini aku memang terlalu memporsir tubuh, bolak-balik cianjur-sukabumi, kerja siang hari, dan malam kurang dapat waktu istirahat yang baik. Tidur di sanggar hanya beralaskan karpet, pake keramik lagi bawahnya. Akhir-akhir ini aku pun banyak makan keripik pedas, daging kambing....
Intinya sakit itu tidak menyenangkan. Semalam aku tidur dengan memakai sarung, bantal, berharap akan baikan pada pagi harinya. Ah tiap malam kuping selalu tidak bisa istirahat, karena seseorang terus saja gonjrang-ganjerng main gitar sampai pagi, ia tidak mau tahu aku sedang butuh istirahat.
Cianjur 2011
Ya gara-gara makan. kemarin malam, selepas dipangkas rambut aku merasa sangat gerah, selepas isya itu aku mandi. Karena perut keroncongan terus, jam sebelas malam itu aku makan semangkuk bakso, biasanya aku selalu pesan baso dengan kuah bening, karena tahu penyakitku dari dulu itu kalau tidak radang tenggorokan ya sakit perut, setelah makan bakso itu tenggorokanku langsung terasa sakit, ditambah aku tidur di aula, dan angin malam pun dengan leluasa masuk ke tubuhku.
Seharian itu semua makanan yang aku lihat nampak menakutkan. Pertolongan pertama aku coba minum air hangat. Dan karena kemarin aku teriak-teriak baca puisi, sakit tenggorokanku pun kian menjadi. Suaraku jadi serak. Padahal di kampus banyak sekali kegiatan, seperti Pramuka, hari ini rencananya akan ada tamu ke Pramuka kami, tapi aku tidak bisa ikut karena, pertama sakit, kedua acaranya bentrok dengan jadwal pementasan puisi di Cipanas, aku jadi panitia.
Aku selalu tanpa persiapan, padahal kalau sakit, siapa yang mau mengurusku? Ini adalah sakit paling parah, ketika mengetik blog ini pun wajahku terasa panas dan tenggorokan sakit, padahal selama tiga hari ini aku jadi panitia pentas baca puisi!
Aku kesal pada diriku sendiri yang terlalu liar, makan sembarangan, tidur sembarangan, jalani hari dengan sembarangan. Bahkan untuk ujian hari senin pun aku tidak ada uang buat bayar, padahal cuma 200 ribu, uangku habis buat makan sehari-hari, ketika mahasiswa yang lain mengambil kartu ujian, aku hanya mengisap jempol, dan dengan muka super tebal bicara pada bapak TU kalau aku belum ada uang buat ujian.
Semalam dan pagi ini adalah saat paling parah, batukku berdahak, jalan kaki terasa lelah, apakah aku anemia? oh jangan sampai.
Aku kan jarang begadang, hanya beberapa hari ini aku memang terlalu memporsir tubuh, bolak-balik cianjur-sukabumi, kerja siang hari, dan malam kurang dapat waktu istirahat yang baik. Tidur di sanggar hanya beralaskan karpet, pake keramik lagi bawahnya. Akhir-akhir ini aku pun banyak makan keripik pedas, daging kambing....
Intinya sakit itu tidak menyenangkan. Semalam aku tidur dengan memakai sarung, bantal, berharap akan baikan pada pagi harinya. Ah tiap malam kuping selalu tidak bisa istirahat, karena seseorang terus saja gonjrang-ganjerng main gitar sampai pagi, ia tidak mau tahu aku sedang butuh istirahat.
Cianjur 2011
0 komentar:
Posting Komentar